Gali Potensi Sampah Organik, Mahasiswa KKN MIT Posko 101 UIN Walisongo Semarang Adakan Pelatihan Budidaya Maggot
Kendal – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Posko 101 adakan pelatihan budidaya magot dengan tema Solusi untuk Pakan Ternak dan Pengolahan Sampah Organik di RW 4 desa Darupono, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jum'at (09/07/2024).
Ridwan, koordinator divisi sosial dan lingkungan mengungkapkan bahwa tujuan di adakannya sosialisasi ini untuk edukasi dan pengolahan sampah.
"Tujuan kegiatannya adalah untuk mengedukasi warga agar lebih peduli lingkungan dengan memperhatikan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot," Ungkapnya.
Ia juga menjelaskan alasannya memilih pelatihan maggot karena magot merupakan salah satu cara yang efektif untuk pengolahan sampah organik.
"Karena maggot sendiri merupakan salah satu cara pengolahan sampah organik yang efektif, bahkan tak hanya itu manfaatnya dapat kita rasakan melalui berbagai hal mulai dari maggotnya sendiri yang bisa jadi pakan hewan, diolah menjadi beraneka ragam olahan seperti dry maggot, freeze maggot. Selain itu, kasgotnya bisa digunakan untuk pupuk, dan juga kita bisa menjual telur-telur maggot tersebut untuk dibudidayakan," Jelasnya.
Adapun target yang mengikuti sosialisasi maggot ini dihadiri oleh seluruh warga RW 4 desa Darupono.
"Target sosialisasi tersebut ditujukan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu agar mereka dapat mengelola sampah organik dalam skala rumahan dan merasakan berbagai manfaatnya. Acara tersebut terbuka untuk warga desa darupono," Ujarnya
Ia juga berharap agar pelatihan tersebut memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Harapannya, bapak-bapak dan Ibu-ibu yang mengikuti serangkaian acara ini dapat mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan tidak membuang sisa makanan dengan sia-sia dan dialihkan menjadi hal yang bermanfaat dengan budidaya maggot tersebut. Dengan begitu kita sudah memberikan dampak dalam menjaga lingkungan kita melalui pengelolaan sampah organik dan anorganik lewat budidaya maggot. Selain itu kita juga berharap warga dapat mengambil cukup manfaat yang diperoleh dari budidaya maggot tersebut".
Selain itu, ketua RW 4, Indri mengungkapkan harapannya terhadap kegiatan tersebut.
"Semoga masyarakat desa Darupono khususnya warga RW 4 bisa mengelolah sampah rumah tangga. Sehingga sampah yg masuk ke TPA bisa berkurang dan juga bisa meningkatkan ekonomi warga dari hasil membudidaya maggot," Harapnya.
Senada dengan Sukarni, salah satu warga yang mengikuti kegiatan tersebut menyampaikan harapannya agar warga dapat membudidayakan maggot dan memanfaatkannya dengan baik.
"Saya berharap warga bisa membudidayakan magot tersebut dan setidaknya bisa di manfaatkan," Ungkapnya.
Reporter: Oktaviyani (Kominfo KKN MIT Posko 101 UIN Walisongo Semarang)
Share :